Batik Gumelem Sentuhan Khas Budaya Banjarnegara
![]() |
Gambar; Banjarnegara |
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna melebar/menulis dan "titik" yang bermakna titik. Pengetahuan tentang batik secara umum bisa dibaca di Wikipedia.
![]() |
Gambar Ceremende |
![]() |
Gambar Banjarnegara |
![]() |
Gambar Griyawisata |
Sejarah Batik Gumelem juga terkait dengan sejarah Batik Banyumas yang berpusat di Sokaraja (abad ke-15).
Sejak Perang Diponegoro tahun 1830, saat Pangeran Puger mengungsi ke Banyumas yang diikuti oleh para punggawa, budayawan, dan juga seniman. Seorang pengikut yang terkenal waktu itu adalah Najendra. yang mengembangkan batik celup Sokaraja. Di tempat baru tersebut, mereka mulai mengembangkan seni kerajinan batik dengan coraknya masing-masing. Salah satunya munculah Batik Gumelem.
![]() |
Gumelem Community |
Keterkaitan dengan sejarah Batik Banyumas menjadikan Batik Gumelem punya kesamaan dengan Batik Banyumas. Seperti motif Kawung, di Gumelem menjadi Kawung Ceplokan, Jahe Serimpang, Godong Lumbu, Pring Sedapur dan sebagainya. Batik Gumelem juga tidak meninggalkan corak batik klasik Sidomukti dan Sidoluhur khas kraton.
![]() |
Gambar; Antara |
Motif Batik Gumelem pun terbagi dalam dua corak, yaitu klasik dan kontemporer.
Corak klasik antara lain; Pring Sedapur, Gajah Uling, Sungai Serayu, Udan Liris, Rujak Senthe, Jahe Serimpang, Sido Mukti, Grinting, Galaran, Buntelan, Sidoluhur, Ukir Udar, Sekar Jagad, Gabah Wutah, Blaburan, Parang Angkrik, Parang Angkrik Seling, Kopi Pecah. Pada motif kontemporer sudah sedikit banyak perbedaan dengan batik banyumas.
Motif kontemporer lebih variatif demi mengakomodir kekhasan Banjarnegara. Penggunaan warna yang lebih berani seperti hijau, merah, biru dan warna-warna lain sesuai keinginan, dikerjakan oleh pembatik-pembatik muda, corak relatif jarang-jarang dan besar-besar, satu muka atau dituangkan hanya satu sisi kain, dan dapat disesuaikan dengan pesanan, baik waktu pengerjaan, warna maupun harga. Contoh Corak Kontemporer: Sawung Alit, Lumbu Pari, Kawung Ceplokan, Kantil Rinonce, Sekar Tirta, Pilih Tanding, Salak Raja, Sekar Kinasih.
Gambar; Batik Gumelem |
Saat ini ada sekitar 24 perajin batik asli Gumelem yang begitu tekun menjaga warisan budaya Nusantara. Sebagian besar ada di Dusun Dagaran, Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.
Corak batik tulis Gumelem sekarang sudah beragam, seperti; Seruling Mas, Cendol Salak, Cendol Wutah, Dawet Ayu, Salak Tanjung, dan Candi Kusuma.
(Sumber; Banjarnegara, Girilangan dan berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar